TMMD ke 103 Ditutup, Program Fisik Rabat Beton Jalan Desa 650 M Diresmikan
SUKOREJO - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2018 Kodim 0715/Kendal, yang dilaksanakan di Dusun Plalar, Desa Bringinsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, ditutup, Selasa (13/11). Penutupan TMMD dilakukan oleh Komandan Kodim 0715/Kendal Letkol Czi Hendro Edi Busono pada upacara penutupan yang digelar di lapangan desa setempat. Pada penutupan dilakukan peresmian program fisik rabat beton jalan desa sepanjang 650 meter dan lebar 3 meter serta tebal 12 centimeter. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Bupati Masrur Masykur dengan pemotongan pita.
Bacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat, Dandim Letkol Czi Hendro Edi Busono, mengatakan, selama hampir satu bulan sejak kegiatan TMMD ke-103 ini secara resmi dibuka pada 15 Oktober 2018, para prajurit TNI, anggota kepolisian, aparat pemda, serta segenap komponen masyarakat telah bekerja keras, guna mencapai sasaran pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, yang mencakup 50 desa sasaran di 50 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. "Di setiap kegiatan TMMD ini, kita dapat menyaksikan semangat kebersamaan serta gotong royong yang terpancar di setiap wajah sekaligus cucuran keringat masyarakat dan aparat yang bersama-sama bekerja di lapangan. Hal ini menjadi refleksi kekuatan yang sangat besar dari segenap komponen bangsa, yang memiliki visi, misi dan tujuan bersama guna mengatasi berbagai persoalan pembangunan serta problematika kesejahteraan masyarakat," katanya.
Semangat kebersamaan seperti inilah yang sebenarnya merupakan hakikat dari Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, yang merupakan roh perjuangan bangsa dan akan terus dibangun serta pelihara. Kemanunggalan ini merupakan aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan seluruh potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa, yang bermuara pada terbentuknya kekuatan pertahanan nasional yang kokoh. Pelaksanaan TMMD kali ini mengangkat tema "TNI Manunggal Rakyat dalam Mewujudkan Desa yang Maju, Sejahtera dan Demokratis.". Tema ini sejalan dengan visi Pemerintah Pusat melalui kebijakan "Membangun Indonesia dari Pinggiran." Kebijakan ini memberikan kesempatan untuk membantu daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan secara merata. "Dan sekaligus sebagai momentum untuk menggelorakan kembali semangat gotong-royong serta memantapkan apa yang saya sebut sebagai imunitas bangs," tukasnya.
Sebagaimana program TMMD yang telah berjalan secara rutin, pelaksanaan TMMD ke-103 ini diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan fisik dan non-fisik. Dari segi pembangunan fisik, Satgas TMMD beserta seluruh komponen masyarakat secara nasional telah melaksanakan pembangunan infrastruktur pedesaan, berupa pembukaan 52 km lebih jalan baru, serta peningkatan badan jalan dengan panjang total 326 km. Selain itu, dilaksanakan juga pembangunan dan rehabilitasi puluhan jembatan, rumah ibadah dan sekolah, serta perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan berbagai prasarana sanitasi untuk masyarakat. "Guna capai pembangunan berkelanjutan, TNI bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri juga telah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada aparat-aparat desa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola Dana Desa. Selain itu, program non-fisik, berupa penyuluhan kesehatan, metode bertani dan beternak modern, serta sosialisasi hukum, bahaya narkoba, dan kesadaran bela negara," terangnya.
TMMD kali ini juga telah mewujudkan sinergi dan kerja sama antara delapan lembaga pemerintah setingkat kementerian. Tercatat bahwa Kementerian Agama turut berkontribusi dalam pemberian bantuan kitab suci Al-Qur'an. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan semen dan material untuk pembangunan jalan dan rehabilitasi rumah. Selanjutnya pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, penyuluhan bela negara oleh Kementerian Pertahanan, penyuluhan kesadaran hukum dan bahaya narkoba dari Kepolisian RI. "Dukungan bibit pohon dan penyuluhan tentang lingkungan hidup dikoordinasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta penyuluhan tentang pemberdayaan Dana Desa dari Kementerian Dalam Negeri. Belum lagi kontribusi dari mitra-mitra TNI dan organisasi kemasyarakatan yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan bhakti sosial," pungkasnya. (nur)
Tidak ada komentar: